Dialog Wawasan Kebangsaan & Motivasi Bersama Bapak Mahyudin, S.T.,M.M. (Wakil Ketua MPR RI)

28 april 2015

Dialog Wawasan Kebangsaan & Motivasi ini berlangsung pada tanggal 28 april 2015 yang bertempat di SMA Negeri 1 Martapura dan disampaikan langsung oleh Wakil Ketua MPR RI yaitu Bapak Mahyudin, S.T.,M.M. Hal ini sangat menarik minat para siswa untuk menyimak karena dialog tersebut sangat bermanfaat bagi siswa untuk menambah wawasan tentang kebangsaan.

Sekitar pukul 12.00, Wakil Ketua MPR RI datang dengan disambut meriah oleh warga sekolah, sebelum memulai dialog beliau berkeliling sekolah terlebih dahulu untuk melihat keadaan SMA Negeri 1 Martapura pada saat itu.

Setelah berkeliling, acara yang ditunggu-tunggu oleh warga sekolah yaitu penyampaian dialog tentang Wawasan Kebangsaan & Motivasi dimulai. Sebelum masuk ke acara inti, beliau menyampaikan sedikit tentang biografi kehidupan beliau baru kita ketahui bahwa beliau pemuda banua. beliau mencerita lika-liku kehidupan beliau dari 0 hingga dititik sekarang. Sebagai generasi muda, hal tersebut sangat memotivasi untuk warga sekolah agar selalu berusaha dan pantang menyerah mengejar cita-cita. Ditengah-tengah cerita, beliau memanggil 3 siswa untuk menjawab pertanyaan, beliau langsung menyuruh itri beliau yaitu Ibu Agati Mahyudin untuk memberikan uang jajan sebesar 300 ribu rupiah.

Dialog Wawasan Kebangsaan memacu dalam berbagai berbagai aspek, diantaranya adalah bagaimana cara seorang pelajar membangun rasa Nasionalismenya dari diri sendiri. Beliau juga mengatakan sejarah Indonesia, tentang bagaimana politik dari era ke era dan banyak hal lagi. Sebagai siswa, hal itu tentu sangat berguna bagi pembelajaran disekolah dan semakin banyak menambah ilmu. Setelah dialog berakhir, beliau mempersilahkan kepada warga sekolah untuk bertanya. Dari semua pertanyaan , ada satu pertanyaan yang sangat membuat kita kagum ialah "bagaimana cara memberi pendidikan korupsi kepada para petinggi Negara?". Dengan sigap beliau menjawab "sangat lah wajib memberikan pendidikan korupsi tidak hanya kepada para pelajar namun juga kepada para petinggi negara, supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan oleh bangsa Indonesia kedepannya".

Dialog ditutup oleh sesi foto bersama dengan Bapak Mahyudin & Ibu Agati Mahyudin oleh seluruh warga sekolah, bahkan ada yang berfoto selfie kepada beliau-beliau ini.